Cara Membaca Not Balok #4 Pengertian Tanda Birama

Pada artikel sebelumnya kita telah mempelajari tentang Garis Paranada dan Tanda Kunci, untuk itu pada artikel kali ini kita akan mempelajari tentang pengertian tanda birama beserta nilai nada.

Bagi kamu yang baru saja hadir pada artikel ini, ada baiknya untuk mengunjungi dan membaca artikel sebelumnya yang berjudul Cara Membaca Not Balok #3.

Apa itu Tanda Birama dan Nilai Nada?

Sebelum kita belajar mengenai tanda birama dan nilai nada, ada beberapa istilah yang perlu kita ketahui terlebih dahulu. Istilah-istilah tersebut adalah:

Tanda Birama (Time Signature)

Tanda birama adalah tanda untuk menentukan jumlah ketukan dan jenis not pada setiap ruas birama, contoh:

Tanda Birama (Time Signature)

Garis Birama (Bar Line)

Garis birama adalah garis vertical yang membagi staff atau paranada menjadi beberapa bagian, contoh:

Garis Birama (Bar Line)

Ruas Birama (Bar)

Ruas birama adalah ruang yang berada diantara garis birama, contoh:

Ruar Birama (Bar)

Ada banyak sekali tanda birama yang bisa kita gunakan dalam penulisan notasi balok, mulai dari 2/4, 3/4, 4/4, 3/2, 6/8  dan masih banyak lagi yang lainnya.

Perhatikan contoh atau dibawah ini:

Kita akan mulai dengan contoh tanda birama 2/4.

Angka 2 pada tanda birama 2/4 menunjukan berapa banyak ketukan dalam satu ruas birama, berarti pada contoh birama 2/4 ini satu ruas birama terdiri dari dua ketukan, contoh:

Fungsi Angka 2 (Atas) Pada Tanda Birama 2/4

Sedangkan angka 4 pada tanda birama 2/4 menunjukan bentuk not yang digunakan dalam satu ketukan, berarti pada contoh birama 2/4 ini digunakan bentuk not 1/4 (seperempat) dalam setiap ketukan, contoh:

Fungsi Angka 4 (Bawah) Pada Tanda Birama 2/4

Contoh lain:

Gabungan Nilai Nada 1/4 dan 1/2 Pada Tanda Birama 2/4

Pada gambar contoh lain diatas kita lihat dalam satu ruas birama ada not 1/2 (setengah) dengan nilai dua ketukan, hal itu bisa terjadi karena not 1/2 (Setengah) adalah gabungan dari dua not 1/4 (Seperempat), sehingga nilai ketukan dari not 1/4 (Seperempat) diakumulasi menjadi dua ketukan. Contoh ini juga berlaku untuk bentuk not-not yang lain, seperti not penuh, 1/8, 1/16 dan lain-lain.

Mari kita simak contoh tanda birama yang lain agar kita dapat lebih memahaminya lagi.

Pada contoh kedua ini kita gunakna birama 3/2.

Angka 3 pada tanda birama 3/2 menunjukan berapa banyak ketukan dalam satu ruas birama, berarti pada contoh birama 3/2 ini satu ruas birama terdiri dari tiga ketukan, contoh:

Fungsi Angka 3 (Atas) Pada Tanda Birama 3/2

Sedangkan angka 2 pada tanda birama 3/2 menunjukan bentuk not yang digunakan dalam satu ketukan, berarti pada contoh birama 3/2 ini yang digunakan adalah bentuk not 1/2 (setengah) dalam setiap ketukan, contoh:

Fungsi Angka 2 (Bawah) Pada Tanda Birama 3/2

Contoh lain:

Gabungan Nilai Nada 1/4 dan 1/2 Pada Tanda Birama 3/2

Pada gambar contoh lain diatas kita lihat dalam satu ruas birama ada not 1/4 (Seperempat) dengan nilai setengah ketukan, hal itu bisa terjadi karena not 1/4 (Seperempat) adalah setengah bagian dari not 1/2 (Setengah), sehingga nilai ketukan dari not 1/4 (Seperempat) adalah setengah ketukan. Contoh ini juga berlaku untuk bentuk not-not yang lain, seperti not penuh, 1/8, 1/16 dan lain-lain.

Untuk lebih memahaminya, perhatikan gambar contoh dan penjelasan dibawah ini:

Nilai Nada Sama Tetapi Ketukan Berbeda

Dari penjelasan dan contoh gambar diatas, kita tahu bahwa not 1/4 (Seperempat) tidak selalu bernilai satu ketukan, ada kalanya juga not 1/4 (Seperempat) bernilai setengah ketukan, hal itu tergantung dari tanda birama apa yang digunakan.

Dari pembahasan diatas, kita telah mempelajari tentang pengertian Tanda Birama dan Fungsi Tanda Birama. Pada tahap ini semoga dapat dipahami dengan mudah bagi para sahabat musik yang membaca. 

Artikel selanjutnya akan membahas tentang Apa itu Tanda Diam dalam notasi balok, serta bagaimana kegunaannya?

Untuk melanjutkan pembelajaran silahkan kunjungi Cara Membaca Not Balok #5.